Cara Hitung Tagihan Bulanan PLN Pascabayar

Listrik di rumahmu pakai prabayar atau pascabayar? Kalau prabayar biasanya kita harus beli token atau pulsa kalau di HP untuk bisa pakai listrik. Kalau token sudah habis, listrik juga ikut padam, jadi kalau sudah mau habis tokennya, kamu juga harus beli token lagi. Nah, kalau di pascabayar, bedanya kamu tidak perlu beli token listrik setiap saat karena pascabayar sistemnya kita bayar sesuai berapa banyak penggunaan listrik selama sebulan. Akan tetapi, tetap ada batasan yang harus diikuti, jadi kamu tidak bisa seenaknya. Pada blog ini saya akan membahas sedikit mengenai bagaiman cara menghitung tagihan listrik pascabayar.

Tarif bulanan

Untuk setiap jenis daya, masing-masing memiliki tarif-tarif bulannya sendiri. Sebagai contoh saya akan menggunakan tarif bulan April-Juni 2025:

• Daya 900 VA: biaya pemakaian sebesar Rp.1.352,00 per kWh
• Daya 1.300 VA: biaya pemakaian sebesar Rp.1.444,70 per kWh
• Daya 2.200 VA: biaya pemakaian sebesar Rp.1.444,70 per kWh
• Daya 3.500 VA sampai dengan 5.500 VA: biaya pemakaian sebesar Rp.1.699,53 per kWh
• dan seterusnya

Karena tarif bulanan selalu berubah-ubah setiap beberapa bulan (tiga bulan sekali), kamu harus selalu cek untuk memastikan tarifnya. Untuk tarif selengkapnya kamu bisa cek sendiri di Tarif Adjustment PLN.

Biaya beban

Biaya beban atau biaya abonemen merupakan suatu biaya yang dibebankan kepada pelanggan terlepas dari jumlah kWh yang digunakan. Maksudnya, meskipun selama satu bulan kamu tidak menggunakan listrik sama sekali, maka biaya beban inilah yang harus dibayarkan oleh pelanggan. Biaya beban ini disebut juga sebagai Rekening Minimum (RM). Perlu diingat, kalau penggunaan kWh sudah melebihi RM ini, maka tagihan bulananmu tidak akan ditambahkan dengan biaya beban ini, melainkan hanya menggunakan seberapa banyak kWh yang kamu gunakan selama satu bulan dikalikan dengan tarif sesuai daya masing-masing.

Biaya beban dihitung dengan rumus $40\ (Jam\ Nyala)\ x\ Daya\ tersambung\ (kVA)\ x\ Biaya\ Pemakaian$. Biaya beban untuk daya 900 VA adalah sebagai berikut:

$Biaya\ Beban\ =\ 40\ Jam\ Nyala\ x\ (900/1000)\ kVA\ x\ Rp.1.352,00$

$Biaya\ Beban\ =\ Rp.48.672,00\ atau\ setara\ dengan\ 36\ kWh$

*36 kWh didapat dari Biaya Beban (Rp.48.672,00) dibagi dengan Biaya Pemakaian (Rp.1.352,00).

Jadi kalau penggunaan listrikmu kurang dari 36 kWh, maka biaya beban yang akan ditagihkan. Sedangkan kalau penggunakan listrikmu lebih dari 36 kWh, maka biaya beban tidak akan ditambahkan ke tagihan totalmu.

Secara singkat, berikut biaya beban masing-masing daya:

• Daya 900 VA: biaya beban sebesar Rp.48.672,00 atau setara dengan 36 kWh
• Daya 1.300 VA: biaya beban sebesar Rp.75.124,40 atau setara dengan 52 kWh
• Daya 2.200 VA: biaya beban sebesar Rp.127.133,60 atau setara dengan 88 kWh
• Daya 3.500 VA sampai dengan 5.500 VA: biaya beban sebesar Rp.237.934,20 sampai dengan Rp.373.896,60 atau setara dengan 140 kWh sampai dengan 220 kWh
• dan seterusnya

Perlu diingat bahwa rumus di atas hanya tidak dapat digunakan untuk setiap jenis daya karena ada juga yang menggunakan rumus yang sedikit berbeda. Untuk selengkapnya, kamu bisa lihat sendiri di Tarif Adjustment PLN.

Hitung tagihan bulanan PLN pascabayar

Nah, sekarang kita masuk ke hitung-hitungan untuk tagihan bulanan PLN pascabayar. Sebagai contoh perhitungan tagihan bulanan ini, saya akan menggunakan daya 900 VA dengan penggunaan sebesar 500 kWh selama satu bulan (30 hari) dan menggunakan tarif bulan Juni, yaitu sebesar Rp.1.352,00 per kWh.

$Biaya\ =\ 500\ kWh\ x\ Rp.1.352,00$

$Biaya\ =\ Rp.676.000,00$

Kalau mengikuti rumus yang ada di tarif, kurang lebih seperti yang di atas, tapi tagihan tiap bulan biasanya ada tambahan 10% dari biaya di atas (mungkin pajak). Jadi hitungan tagihannya menjadi:

$Biaya\ =\ Rp.676.000,00\ +\ (10\%\ x\ Rp.676.000,00)$

$Biaya\ =\ Rp.676.000,00\ +\ ((10/100)\ x\ Rp.676.000,00)$

$Biaya\ =\ Rp.743.600,00$

Link referensi

• https://web.pln.co.id/pelanggan/tarif-tenaga-listrik/tariff-adjustment